Manakah produk kami yang paling Anda sukai?

Rabu, 16 Juni 2010

Bab I Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.
“Public Relations (selanjutnya peneliti sebut PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan memertahankan hubungan yang baik antara organisasi dengan public yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut” (Cutlip, et al., 2007: 1). Dari semua definisi tentang PR yang pernah peneliti baca, definisi tersebut adalah definisi yang peneliti rasa paling tepat untuk menjelaskan arti dari PR karena mudah dipahami.
Fungsi PR dalam membantu penyesuaian organisasional ini selain membutuhkan komunikasi juga memerlukan upaya untuk memengaruhi kebijakan di level manajemen, dan tentunya membutuhkan tindakan korektif. Konsep PR satu arah hampir sepenuhnya didasarkan pada propaganda dan komunikasi persuasif, biasanya dalam bentuk publisitas. Sedangkan, konsep dua arah menekankan pada pertukaran komunikasi, resiprositas, dan pemahaman bersama. Selain itu, konsep dua arah mencakup manajemen konseling terhadap perubahan yang diperlukan dalam organisasi.
Sebuah Perusahaan ternyata mampu bertahan bahkan berkembang tanpa iklan yang “sensasional” dimana terbukti bahwa PR ternyata mampu berperan penting didalam memasarkan produk. Perusahaan dimana peneliti melakukan penelitian inilah yang telah membuktikan.
Banyak sekali Perusahaan yang langsung mempromosikan produk-produk mereka dengan pengeluaran biaya yang sangat besar. Padahal, sebenarnya ada suatu cara yang dimana pengeluaran biaya yang besar tidaklah mutlak diperlukan. Penerapan kegiatan PR yang efektiflah sebenarnya yang diperlukan oleh suatu Perusahaan. Peneliti saksikan secara langsung bahwa PT. Lembah Hijau Multifarm (selanjutnya saya sebut PT. LHM) mampu menerapkan fungsi PR sebaik-baiknya dimana PT. LHM telah melakukan banyak aspek dalam memenuhi kriteria Effective PR. Para staf PR PT. LHM pun selalu memunyai keinginan untuk memperbaiki diri secara berkesinambungan dan selalu menguji pemahaman para pengunjung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Ini sejalan dengan pemahaman menurut J.C.Seidel (dalam Abdurrachman, 2001: 24) yang mengatakan :
“Humas adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari publiknya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pertanyaan-pertanyaan.”

Penelitian yang dilakukan ini lebih pada teknik yang dipakai PT. LHM dalam mengembangkan Perusahaan, yaitu teknik dimana Perusahaan justru menghasilkan keuntungan disaat sedang melakukan promosi. Berbeda dengan Perusahaan lain pada umumnya yang lebih mengutamakan iklan pada waktu melakukan promosi, PT. LHM justru menjadikan para staf PR sebagai alat berpromosi Perusahaan tersebut. Tidak hanya itu saja, uniknya lagi, setelah kunjungan pertama, target pasar yang berkunjung pun tidak sedikit yang bahkan melakukan promosi dengan sukarela.
Beberapa sumber penghasilan langsung PT. LHM adalah dari biaya kunjungan yang biasanya dibayarkan para pengunjung yang hendak memasuki wilayah peternakan PT. LHM, pembelian susu hasil perahan pagi dan siang, pembelian ikan patin segar di peternakan, pembelian tanaman hias pada area pertamanan, pembelian produk-produk pertanian dan peternakan PT. LHM yang disediakan didalam showroom, adapula pembelian sayur-mayur atau buah-buahan organik apabila sedang mengalami panen. Ada satu hal yang pasti pengunjung dapatkan dari biaya kunjungan yang dibayar, yakni service/pelayanan. Pelayanan yang diberikan adalah tour guide yang berupa penjelasan mengenai cara memelihara ikan patin; cara memelihara sapi dari pedet/anak sapi yang baru lahir sampai sapi yang melahirkan; cara merawat sapi yang sedang sakit; cara memanfaatkan secara optimal produk-produk yang dihasilkan dari sapi seperti susu, daging, kulit, dan kotoran sapi baik itu yang berbentuk feses ataupun urine yang kemudian diolah menjadi berbagai jenis pupuk kompos dan suatu biogas yang mampu difungsikan untuk kebutuhan sehari-hari; penjelasan cara penerapan produk-produk PT. LHM dari hasil riset yang dinamakan agensia hayati dimana para pengunjung dapat melihat secara langsung bagaimana tanaman hias yang ada pada lokasi taman dan tanaman buah yang ada pada lokasi kebun dapat tumbuh dengan subur dan terawat; lalu para pengunjung diberikan penjelasan mengenai proses pengolahan kompos pada lokasi pembalikan kotoran sapi; pengunjung juga diajak melihat variasi 3 jenis kompos yang dihasilkan dari hasil pengolahan seperti Fine Compost, Green Valley, dan Black Gold; Pengunjung kemudian diajak melihat cara penerapan pengolahan urin sapi sehingga menjadi biogas; dan yang terakhir para pengunjung ditunjukkan tempat penampungan untuk pengembangbiakan lumut azola piñata yang berlanjut dengan memasuki area perkebunan dimana terdapat café LHM yang mana para pengunjung dapat menikmati berbagai jenis makanan yang disediakan dengan harga terjangkau diujung area perkebunan tersebut.
Keterangan-keterangan diatas menunjukkan betapa pendiri sudah menciptakan apa yang dinamakan dengan Multiple Stream Income (MSI) (Waringin, 2006: 141) yakni sesuatu yang terus menerus menghasilkan uang, tanpa kita harus terlibat seterusnya, dan karena pemasukan ke Perusahaan bisa dari banyak jalan. Hampir semua produk PT. LHM merupakan Primary Stream of Income (PSI) atau sumber income utama (Waringin 2006:141). Hal itu disebabkan karena kesemua produk PT. LHM memiliki keunggulan masing-masing. Pada kesempatan ini, peneliti mengadakan penelitian yang berfokus pada 1 (satu) produk saja yakni Starbio Plus. Starbio Plus adalah sebuah produk yang berfungsi untuk menguraikan berbagai limbah organik. Kemasan 100gram biasanya digunakan untuk menangani wastafel yang tersumbat sisa-sisa makanan yang turut terbuang saat mencuci piring, dan kemasan 1kg biasanya digunakan untuk menangani WC penuh.
Keunggulan utama produk ini antara lain adalah: produk ini merupakan pelopor dalam menangani masalah WC penuh yang bisa mengakibatkan WC mampet dan bau, bekerja dengan cara menguraikan limbah organik seperti kotoran manusia. Keunggulan lainnya adalah bahwa sangat cepatnya berita tersebar mengenai kehebatan produk ini, meskipun tanpa promosi yang gencar-gencaran. Selain itu, dibandingkan produk-produk PT. LHM yang lain, hanya Starbio Plus yang sasaran pasarnya global, maksudnya global disini adalah bahwa produk ini ditujukan ke semua golongan, jadi semua orang bisa menggunakan produk ini. Ketika peneliti masih kuliah semester-semester awal di STIKOM PROSIA hingga sekarang, peneliti terkagum-terkagum atas mutu produk-produk PT. LHM, tetapi menurut peneliti hanya produk Starbio Plus yang layak diangkat menjadi suatu skripsi. Hingga kini, Starbio Plus telah digunakan dan dinikmati manfaatnya oleh banyak orang dengan status yang berbeda-beda, dari kalangan bawah, kalangan menengah, hingga kalangan atas, bahkan mereka yang berada di Lembaga Pemerintahan.
PT. LHM mengadakan paket kunjungan ke lokasi peternakan, berawal dari situlah PT. LHM mendapatkan promosi gratis yang justru dilakukan oleh orang-orang yang pernah berkunjung ke PT. LHM. Bentuk-bentuk promosi gratis yang mereka lakukan antara lain adalah penyebaran informasi mengenai berhasilnya produk-produk PT. LHM yang telah mereka pakai, para pengunjung yang telah berkunjung mengajak orang-orang baru yang merupakan teman atau saudara mereka sendiri dimana si pengajak berperan seolah-olah menjadi PR dengan mengajak berkeliling orang-orang yang diajak sambil menjelaskan saat berkeliling, khusus pengunjung anak-anak biasanya mereka akan berpromosi gratis kepada teman-teman mereka bahwa PT. LHM memiliki lokasi wisata yang menyenangkan, lalu ada juga golongan pekerja (guru, peternak, dan petani) yang mempromosikan paket kunjungannya saja, hingga tingkatan Perusahaan BUMN atau tingkatan Pemerintahan yang membiayai golongan pekerja seperti guru, peternak, dan petani tadi untuk datang ke PT. LHM.
Peneliti melihat langsung bahwa PT. LHM menerapkan sistem pemasaran yang menggunakan promosi words of mouth (selanjutnya peneliti sebut WOM). Sistem promosi ini digunakan menimbang karakteristik manusia khususnya warga Indonesia yang senang bertukar informasi terutama mengenai hal-hal yang mereka senangi. Menggabungkan beberapa buku yang telah dibaca, peneliti menyimpulkan sendiri bahwa WOM adalah proses penyebaran suatu informasi dengan suatu tujuan tertentu yang berawal dari pusatnya langsung kepada suatu individu atau sekelompok orang yang nantinya bisa menyebarkan ke orang-orang baru lainnya dan begitu seterusnya proses berlanjut tanpa diketahui ujungnya.
Awal mula terjadinya pemasaran PT. LHM yang menggunakan sistem WOM adalah ketika pendiri Perusahaan yakni Ir. Soeharto, MS. melakukan pendekatan person to person yang dimulai dari calon customer yang kemudian menjadi customer langganan, lalu para distributor, dan tahap yang paling terasa dampaknya adalah ketika melakukan pendekatan kepada orang-orang Pemerintahan. Beliau pun mengadakan seminar-seminar dengan biaya sendiri setelah perusahaan dirasa cukup berkembang, hal ini juga atas pertimbangan bahwa dengan melakukan seminar, maka sekali berpromosi hasil yang didapat akan lebih efektif. Seminar dilakukan setelah penemuan-penemuan Beliau dirasa sangat bermanfaat bagi semua orang, khususnya para petani dan peternak. Pada awalnya seminar-seminar masih dilakukan di hotel-hotel di daerah Solo saja, tapi kini sudah merambah ke manca negara seperti Malaysia dan Singapura.
Peneliti menyimpulkan bahwa ternyata memasarkan produk itu tidaklah harus dengan mengeluarkan banyak biaya, namun cukup sedikit biaya dan melakukan kegiatan PR secara optimal sehingga dapat diperoleh hasil yang cukup maksimal. PT. LHM telah membuktikan hal ini dan oleh karena itu PT. LHM pun mempertahankan penggunaan sistem pemasaran ini. Sebenarnya peneliti ingin sekali membahas banyak hal mengenai sistem pemasaran dengan komunikasi WOM yang dilakukan oleh PT. LHM, namun untuk menjaga konsentrasi dari isi pada skripsi ini, maka hal tersebut tidak dapat dilakukan. Peneliti menyimpulkan dari penelitian yang dilakukan bahwa WOM merupakan salah satu komunikasi pemasaran yang efektif. Peneliti berharap agar WOM sebagai salah satu komunikasi pemasaran menjadi semakin diperhitungkan dengan dibuatnya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
a) Bagaimanakah aplikasi WOM sebagai sarana komunikasi pemasaran dalam mempublikasikan Starbio Plus?
b) Apakah aplikasi WOM sudah tepat bagi PT. LHM khususnya produk Starbio Plus?

2. Pembatasan Masalah
Dengan keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki, penelitian ini dibatasi sebagai berikut: produk PT. LHM yang diteliti adalah Starbio Plus yang menggunakan promosi WOM.
Penelitian ini dibatasi mengenai aplikasi WOM dalam mempromosikan Starbio Plus. Hal ini agar nantinya skripsi ini dapat berhasil sesuai dengan tujuan dan manfaatnya serta sekaligus untuk menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui bagaimana Aplikasi WOM sebagai sarana komunikasi pemasaran dalam mempublikasikan Starbio Plus.
b) Untuk mengetahui apakah aplikasi WOM sudah tepat bagi PT. LHM khususnya produk Starbio Plus.
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi peneliti.
Sebagai ajang latihan untuk melatih daya nalar dan mengasah intelektualitas peneliti. Juga sebagai bukti dan implimentasi dari ilmu yang diterima di bangku kuliah, sekaligus untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1).
b) Bagi PT.Lembah Hijau Multifarm.
Membuat nama PT. LHM yang sudah dikenal banyak orang bergerak dibidang peternakan dan pertanian menjadi semakin dikenal oleh orang-orang, orang awam sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar